Labels

EDUCATION


A.      TEQ ( Thinking Empowerment by Questioning)
Menurut Corebima (2000a), Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) atau dikenal dengan TEQ (Thinking Empowerment by Questioning) merupakan pola pembelajaran yang dilaksanakan dengan tidak ada proses pembe­lajaran yang berlangsung secara informatif; seluruhnya dilakukan melalui rangkaian atau jalinan pertanyaan yang telah dirancang (by design) secara tertulis dalam ‘lembar-lembar TEQ’. Pada pembelajaran yang didukung oleh kegiatan praktikum sekalipun, pola pembelajaran itu tetap dipertahankan, meskipun untuk operasionalisasi kegiatan praktikum dibutuhkan pula perintah-perintah teknis. Melalui pembelajaran dengan TEQ diharapkan dapat dikembangkan kemampuan berpikir kritis, yang merupakan salah satu ciri dari berkembangnya penalaran formal (Zubaidah dkk., 2001). Pembelajaran dengan TEQ menjembatani siswa aktif menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memacu timbulnya pertanyaan-pertanyaan baru. Hal tersebut nampaknya berhubungan dengan semakin berkembangnya penalaran siswa.
Pelaksanaan pembelajaran sains berupa TEQ ternyata sejalan dengan gagasan pembelajaran sains dari Bunce (1996) yang masih terkait dengan teaching science the way students learn. Dikatakan bantulah mereka berpikir, bantulah mereka me­rumuskan pertanyaan, bantulah mereka mencari jawaban pertanyaan; kata operatif adalah bantulah dan bukan buatkan atau ceritakan, karena siswa harus menjadi partisipan pada pembelajarannya, dan bukan hanya sebagai penerima keinginan guru. Demikian pula pembelajaran sains berupa TEQ tersebut. Sejalan dengan premis yang menyata­kan bahwa siswa dapat belajar lebih banyak jika kita tidak banyak mengajarkan mereka. Menurut Corebima (2000b), premis tersebut merupa­kan dasar teknik pem­belajaran kooperatif (diberi nama pendekatan “minds-on”).
Woods (1996) mengemukakan bahwa pembelajaran sains dengan TEQ ternyata juga memenuhi makna belajar jika dilihat dari dampak yang ditimbulkannya. Dikatakan bahwa kita dapat men­definisi­kan belajar sebagai akuisisi dan internalisasi pengetahuan dan keteram­pilan. Dampak pelaksanaan pembelajaran yang terbukti sangat membantu perkembangan penalaran siswa tersebut ternyata sama dengan dampak pembelajaran yang mengandalkan instruksi yang berupa permasalahan yang dilapor­kan Yager dan Huang (1994). Dikatakan bahwa dampak pembelajaran semacam itu lebih unggul menguasai pengetahuan biologi serta lebih mampu memahami proses-proses ilmiah jika dibandingkan dengan pembelajaran yang mengandalkan pen­dekat­an pembelajaran/buku yang tradisional. Seperti diketahui pendekatan per­masalahan juga melibatkan siswa pada olah penalaran. Dampak pembelajaran berupa TEQ seperti tersebut juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Crown (1989). Dikatakan bahwa pemikiran kritis dapat dikembangkan melalui aktivitas yang tepat semacam pengajuan pertanyaan ataupun pendekatan inkuiri.
Struktur lembaran yang menganut berpola TEQ dapat dikembangkan sendiri oleh setiap guru, sepanjang tetap memperhatikan dan mempertahankan karakter utama dari pola TEQ. Berikut adalah urut-urutan pengembangan lembar pola TEQ yang dikemukakan Corebima (2001), meliputi 1) telaah silabus, 2) pengembangan materi, pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran, 3) pengembangan lembar TEQ bagi siswa dalam pembelajaran.

1.    Telaah Silabus
Pada tahap ini silabus harus benar-benar dicermati, agar perencanaan lembar TEQ dan pelaksanaan pembelajaran selalu mengacu kepada silabus. Bagian silabus yang dicermati adalah konsep termasuk subkonsep, tujuan, serta gambaran umum pembelajaran.
Konsep maupun subkonsep memberi informasi kepada kita tentang ruang lingkup materi yang sesuai. Dalam hal ini, selalu diupayakan agar materi pembelajaran tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit yang melampaui kemampuan. Secara operasional, ruang lingkup materi tersebut juga ditemukan pada buku sumber tetapi tetap berpegang kepada ruang lingkup yang tersurat dan tersirat pada silabus. Tujuan pembelajaran dalam silabus harus benar-benar diperhatikan, karena tujuan yang terjabar tersebut akan menjiwai gambaran umum pelaksanaan pembelajaran.

2.    Pengembangan Materi, Pendekatan, Strategi, dan Metode Pembelajaran
Secara umum perencanaan pembelajaran dan pelaksanaannya selalu diupayakan tetap mengacu kepada silabus. Materi pembelajaran selalu berada dalam ruang lingkup konsep dan subkonsep yang sesuai. Pendekatan strategi dan metode pembelajaran (yang merupakan bagian dari pelaksanaan pembelajaran) juga harus selalu mengacu kepada tujuan pembelajaran yang terdapat dalam silabus. Materi pembelajaran ditemukan dan dikumpulkan dari buku-buku sumber seperti buku siswa, buku pedoman guru, atau buku lain, sepanjang berada dalam ruang lingkup yang benar. Pendekatan pembelajaran sains yang dirancang untuk digunakan adalah pendekatan konstruktivisme. Pendekatan ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan bahwa dewasa ini pendekatan itulah yang disarankan. Strategi yang dirancang untuk digunakan adalah TEQ sedangkan metode disesuaikan dengan karakteristik materi, tujuan, serta sumber yang tersedia.

3.    Pengembangan Lembar TEQ bagi Siswa dalam Pembelajaran
Struktur umum lembar TEQ adalah: Sediakan, Lakukan, Ringkasan (Pikirkan), Evaluasi, dan Arahan. ”Lakukan” meliputi kegiatan, penulisan hasil pengamatan, dan renungkan. Bagian yang paling penting dari struktur adalah “Renungkan” dan “Pikirkan”. Struktur lembar TEQ tersebut dirancang untuk kegiatan pembelajaran yang didukung kerja kelompok dan kerja demonstratif. Pada kegiatan pembelajaran yang tidak didukung kerja kelompok maupun kerja demonstratif, struktur lembar TEQ adalah Pendahuluan, Sediakan, Lakukan, Ringkasan (Pikirkan), Evaluasi, dan Arahan.
Pada lembar TEQ yang dirancang untuk kegiatan pembelajaran yang didukung kerja kelompok dan kerja demonstratif bagian lembar TEQ yang disebut sebagai “Renungkan“ sebenarnya berisi kaitan antara data pengamatan dan aneka hal lain termasuk yang ada dalam masyarakat. Dalam hubungan ini dapat juga dinyatakan bahawa substansi pada bagian “Renungkan” merupakan perluasan pikiran terhadap data amatan. Lebih lanjut yang disebut “Pikirkan” sebenarnya berisi kesimpulan dari konsep atau subkonsep. Kesimpulan itu didirikan atas dasar data amatan maupun butir-butir pikiran pada bagian “Renungkan”.
Pada lembar TEQ yang dirancang untuk kegiatan pembelajaran yang tidak didukung kerja kelompok dan kerja demonstratif, bagian yang disebut “Renungkan” berisi kaitan antara konsep dan subkonsep dengan aneka hal lain dalam masyarakat; termasuk didalamnya merupakan perluasan konsep dan subkonsep. Oleh karena tidak ada kerja kelompok atau kerja demonstratif, maka pada lembar TEQ terkait tidak ada bagian kesimpulan. Pada seluruh bagian mulai dari awal hingga akhir lembar TEQ (evaluasi), tidak ada penyampaian informasi berupa kalimat informatif; seluruhnya berupa kalimat tanya dan kalimat perintah. Kalimat perintah antara lain digunakan pada bagian cara kerja ataupun bagian lain jika diperlukan.